Lompat ke konten
Home » Blog » Kelas Mangrove LEVA Part 3: Eksplorasi Mangrove dan Burung di Suaka Margasatwa Pulau Rambut, Kepulauan Seribu

Kelas Mangrove LEVA Part 3: Eksplorasi Mangrove dan Burung di Suaka Margasatwa Pulau Rambut, Kepulauan Seribu

  •  

Banyak kutipan inspiratif tentang bagaimana kita perlu beradaptasi dan terus belajar, tapi mungkin inilah kutipan yang bisa membuatmu– juga termotivasi.

Hiduplah seolah-olah Anda akan mati besok. Belajarlah seolah-olah Anda hidup selamanya.” – Mahatma Gandhi


“Kelas Mangrove, Belajar Terus!!” adalah slogan dari program Kelas Mangrove LEVA yang rutin diadakan untuk menambah literasi mangrove Levania. Mengeksplorasi tempat-tempat baru serta memprektekan ilmu yang dipelajari– sejatinya akan memperlambat lunturnya ilmu tersebut. Kali ini Pulau Rambut di Kepulauan Seribu menjadi salah satu mimpi para anggota komunitas untuk belajar di sana. Memangnya apa istimewanya?

Pulau Rambut bukanlah tempat yang dapat kamu pijaki semudah itu. Pulau Rambut merupakan kawasan konservasi berstatus Suaka Margasatwa yang mana, hanya yang memiliki Surat Izin Masuk Kawasan Konservasi (Simaksi) yang dapat masuk. Alasan pulau ini diberikan status tersebut karena pulau ini merupakan surganya burung air yang seringkali membuat sarang di ekosistem mangrove. Setidaknya tercatat ada 22 jenis burung air, 39 jenis burung terestrial, dan 9 jenis mangrove yang telah diteliti pada tahun 2022 oleh Kusmana, C., & Azizah, N. A. (2022) dengan judul artikel “Species composition and Vegetation Structure of Mangrove Forest in Pulau Rambut Wildlife Reserve, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta”.

Kami berangkat ke Pulau Rambut dari kanal sungai Tanjung Burung, aliran kanal menuu muara teluk Jakarta hingga sampai ke perairan Kepulauan Seribu. Perjalanannya memakan waktu sekitar 1 jam dengan perahu. Di sepanjang perjalanan kami menemukan banyak satwa liar berjemur di pinggir sungai, buring-burung air, biawak, hingga anak buaya muara. Menarik bukan?

Antusiasme peserta dari anggota LEVA cukup tinggi dalam mengidentifikasi mangrove, tanaman hutan dataran rendah dan burung-burung pantai. Selama kegiatan, peserta dibagi menjadi dua kelompok untuk memudahkan identifikasi dan pengamatan. Setiap kelompok didampingi oleh guide dari pihak BKSDA. Peserta sangat antusias dalam bertanya dan menggali informasi kepada guide terhadap tanaman yang baru ditemuinya. Guide menjelaskan dengan cukup detail karena menguasai area kawasan.

Ada beberapa mangrove sejati yang belum pernah kami temui sebelumnya di pulau lainnya di Kepulauan Seribu, seperti Ceriops tagal dan Scyphiphora hydrophyllacea, hal ini menjadi temuan baru bahwa kedua jenis mangrove tersebut tersebar di Kepulauan Seribu.

Mangrove-mangrove di Pulau Rambut cenderung terlihat sehat, tinggi dan akarnya besar besar, hal ini menandakan substratnya cocok. Bahkan menariknya kami dapat menemukan siput-siput bakau yang banyak tersebar di antara substrat dan akar-akar. Mereka hidup alami, kami dapat menemukan siput bakau mulai dari ukuran kecil hingga besar. Senang melihatnya karena habitat mereka tidak terganggu, tak ada satupun manusia yang mengambil karena status Pulau Rambut adalah Suaka Margasatwa.

Pulau Rambut juga memiliki ikon menara pandang, memiliki ketinggian 20 meter yang dibangun pada tahun 1980 an. Dari atas menara pandang kita dapat melihat lanskap Pulau Rambut yang sangat indah dari ketinggian. Jika beruntung dan datang di bulan-bulan tertentu, dari atas menara dapat terlihat burung-burung putih yang bertengker di antara hijaunya pepohonan. Sangat cantik! Namun saat kami datang, kami kurang beruntung, tidak banyak burung yang dapat kami lihat dari atas menara.

Usai berkeliling pulau sambil mengidentifikasi mangrove, kegiatan dilanjutkan dengan sesi pengamatan burung. Kami mengundang salah seorang pengamat burung profesional Desi Triana yang membantu mengajarkan anggota LEVA mengidentifikasi burung-burung air dan migran melalui alat binokuler. Kami diajarkan cara membedakan burung dengan memperhatikan warna pada bulu, bentuk sayap, kaki, mata, paruh dan lain sebagainya. Hal ini menjadi pengalaman baru bagi kami untuk belajar identifikasi langsung di alam.

Tujuan yang diharapkan selama kegiatan juga telah tercapai. Setelah kegiatan selesai, peserta mengharapkan adanya kunjungan pulau-pulau berikutnya yang dapat mengidentifikasi mangrove dan burung lebih banyak lagi.

Kelas mangrove kali ini mengangkat tema “Praktek Identifikasi Mangrove dan Pengamatan Wildlife di Ekosistem Mangrove Edisi Burung-Burung Air”. Berikut adalah beberapa hasil pengamatan dari anggota komunitas LEVA:

Keanekaragaman Mangrove Pulau Rambut

10 Jenis Mangrove Sejati

  1. Avicennia marina
  2. Bruguiera gymnorrhiza
  3. Ceriops tagal
  4. Excoecaria agallocha
  5. Rhizophora apiculata
  6. Rhizophora mucronata
  7. Rhizophora stylosa
  8. Scyphiphora hydrophyllacea
  9. Xylocarpus granatum
  10. Xylocarpus moluccensis

9 Jenis Mangrove Asosiasi

  1. Clerodendrum inerme
  2. Hibiscus tiliaceus
  3. Ipomoea pes-caprae
  4. Morinda citrifolia
  5. Pandanus tectorius
  6. Phempis acidula
  7. Pogamia pinnata
  8. Terminalia catappa
  9. Thespesia populnea

Berikut beberapa contoh tanaman hutan dataran rendah selain mangrove:

11 Jenis Tanaman Hutan Rendah

  1. Ficus hispida (Bisoro)
  2. Rivina humilis (Getihan)
  3. Sterculia foetida (Kepuh)
  4. Casuarina equisetifolia (Cemara laut)
  5. Triphasia trifolia (Jeruk kingkit/ kimkit)
  6. Hoya
  7. Morinda citrifolia (Mengkudu)
  8. Guettarda speciosa (Jati Pasir)
  9. Macaranga tanarius (Macaranga)
  10. Baweh
  11. Dysoxylum gaudichaudianum (Kedoya)

Dan berikut jenis-jenis burung air dan migran yang kami temui saat pengamatan:

13 Jenis Burung Pantai

  1. Cikalang kecil
  2. Cikalang christmas
  3. Bangau bluwok
  4. Pecuk-padi hitam
  5. Pecuk-padi kecil
  6. Burung-madu sriganti
  7. Kuntul kecil
  8. Pergam laut
  9. Cekakak sungai
  10. Cangak abu
  11. Cangak merah
  12. Pecuk-ular asia
  13. Layang-layang batu

Sampai jumpa di Kelas Mangrove berikutnya! ~Belajar Terus!

Penulis: Inge Oktavianti Fabian

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *