Lompat ke konten
Home » Blog » Peningkatan Fungsi Ekologi Mangrove di Kawasan Hutan Lindung, Angke Kapuk

Peningkatan Fungsi Ekologi Mangrove di Kawasan Hutan Lindung, Angke Kapuk

  •  

Lestari Mangrove dan Alam (LEVA) pada hari Jumat, 12 Juli 2024 hadir memenuhi undangan untuk mengikuti acara Aksi Penanaman Mangrove dan Coastal Clean-Up yang bertempat di Hutan Lindung Pos 2 Angke Kapuk, Jakarta Utara. Acara ini diselenggarakan oleh Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Provinsi DKI Jakarta dalam rangka upaya peningkatan pengelolaan fungsi ekologi mangrove berkelanjutan melalui pemberdayaan komunitas.

Hadir di kegiatan tersebut 4 Levania, yakni Kak Nathasi, Kak Hima, Kak Pras, dan Kak Faiz yang sedari pagi sudah datang dan mengikuti jalannya acara. Pagi itu sekitar pukul 09.00 WIB masih terlihat beberapa bangku kosong yang diperuntukkan kepada beberapa tamu undangan, khususnya kepada komunitas yang bersentuhan dengan lingkungan.

Selang beberapa waktu, acara beralih ke menu utama, yaitu penanaman mangrove dan coastal clean-up! Dengan penuh semangat, semua orang terlibat dalam pembersihan area yang sebelumnya tampak terabaikan. Para peserta, yang terdiri dari anggota komunitas dan sukarelawan, membagi diri ke dalam 5 kelompok untuk memastikan setiap sudut area mendapatkan perhatian. Dengan menggunakan sarung tangan dan kantong sampah, mereka mengumpulkan berbagai jenis sampah yang mengganggu keindahan serta kesehatan ekosistem mangrove. Kegiatan ini tidak hanya membantu membersihkan lingkungan, tetapi juga menjadi momen refleksi tentang dampak polusi terhadap alam.

Pada kesempatan kali itu, Levania berhasil mengumpulkan sebanyak 2 karung berisi sampah-sampah yang tersangkut di akar-akar mangrove. Kelompok lainnya juga terlihat berhasil mengumpulkan banyak sampah. Link terbaru sultan69 slot

Setelah menyelesaikan kegiatan coastal clean-up, peserta melanjutkan ke area penanaman mangrove. Terlihat beberapa mangrove yang ditanam menggunakan selongsong bambu di kanan kiri. Juga papan-papan nama komunitas yang kala itu hadir sebagai bentuk dukungan terhadap pengembangan ekosistem mangrove. Terdapat perahu yang dapat membawa kami ke “pulau” kecil tempat menanam mangrove. Letaknya 50 meter dari arah jembatan bambu yang kami pijak. Tanpa pikir panjang, kami langsung menaiki perahu tersebut dan menghampiri mangrove yang tertanam di sana.

Pulau tersebut sejatinya merupakan lumpur yang mengendap sampai membentuk permukaan yang muncul di atas air. Ada puluhan selongsong bambu yang siap untuk digunakan menanam mangrove. Di sekitarnya, masih terdapat banyak sampah yang kemungkinan berasal dari muara-muara. Perlu ada penanganan khusus agar sampah tersebut tidak mengganggu pertumbuhan mangrove.

Waktu menunjukkan pukul 11 siang saat kami berencana untuk nyebur ke air dan menanam mangrove. Maklum, menanam mangrove merupakan kegiatan yang bagi kami sangat menyenangkan walau harus berkotor-kotoran dan basah kuyup. Terlebih lagi teknik penanaman yang ada di sini menggunakan selongsong bambu dan aquaponic, yang jarang kami gunakan.

Satu persatu dari Levania mulai turun ke air. Dalamnya sedada orang dewasa. Beberapa bagian bisa lebih dangkal tergantung substrat lumpurnya. Kami membagi tugas untuk melakukan penanaman mangrove. Satu persatu kami tanam. Beberapa bambu, karena ukuran lubangnya agak besar, kami tanam 2 mangrove agar lebih padat. Tak perduli berapa banyak yang harus ditanam, yang terpenting adalah kami bisa menikmati momen bersama mangrove, dan akan selalu begitu.

Sebelum kembali naik ke jembatan, Kak Nathasi mengajak kami untuk menghampiri area penanaman mangrove dengan teknik aquaponic. Berbeda dengan selongsong bambu yang berdiri secara vertikal, aquaponic membuat bambunya direbahkan secara horizontal dan dibuatkan beberapa lubang berjarak 30 cm. Teknik ini rasanya lebih efektif dan lebih hemat karena dari satu bambu dapat dibuat menjadi beberapa lubang penanaman. Setelah memahami cara kerja aquaponic, kami memutuskan untuk kembali naik ke jembatan dan bersiap untuk bersih-bersih dan makan siang.

Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk dukungan LEVA terhadap pelestarian hutan mangrove dan peningkatan fungsi ekologinya. Kami berharap semua pihak mau terbuka dan menerima semua usaha yang digagas oleh berbagai komunitas. Tak lain dan tak bukan adalah demi lingkungan yang asri, utamanya adalah ekosistem mangrove yang dapat lestari.

Penulis: Faiz

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *