Lompat ke konten
Home » Blog » BW Camp 2024: Camp of Environmental Problem Solver

BW Camp 2024: Camp of Environmental Problem Solver

Pada awal November 2024, saya berkesempatan mengikuti BW Camp 2024 yang diselenggarakan oleh Biodiversity Warriors Yayasan KEHATI di Camp Ciputri, Jawa Barat. Acara ini dirancang untuk memberdayakan generasi muda dalam memecahkan masalah lingkungan dengan pendekatan inovatif dan solutif.

Pengalaman dan Kegiatan

BW Camp berlangsung selama tiga hari penuh dengan berbagai sesi yang sangat inspiratif. Hari pertama dimulai dengan sesi sharing I yaitu pengenalan investasi berkelanjutan oleh Bapak Riki Frindos, Direktur Eksekutif Yayasan KEHATI. Beliau menekankan pentingnya investasi ramah lingkungan untuk mendukung konservasi keanekaragaman hayati. Sesi ini membuka wawasan kami bahwa menjaga lingkungan tidak hanya membutuhkan semangat tetapi juga pendanaan strategis yang berkelanjutan.

Sesi sharing II dipaparkan oleh Muhamad Rifqi Al-Ghifari, Co-founder dan Chief Business Officer dari BANANA & Partners. Mas Rifqi memfokuskan kegiatannya pada pengelolaan sampah, ekonomi sirkular, dan energi terbarukan. Beliau mendirikan fasilitas pusat industri daur ulang rumah tangga bernama Pandora, dengan fokus pada solusi daur ulang sampah organik, anorganik, serta spesifik di wilayah Kalimantan. Atas inovasi tersebut, BANANA & Partners telah meraih berbagai penghargaan, seperti Juara 1 Shell Live Wire Energy Solution 2022, Runner-Up Shell Top Ten Innovator 2022, dan Juara 1 I-Start Bakrie Group 2022. Selain itu, mereka juga bekerja sama dengan berbagai pihak strategis, termasuk Pertamina dan Asian Development Bank.

Sesi sharing III diisi oleh Muhammad Hafid Rosidin, Founder dan CEO PT Berkah Inovasi Kreatif Indonesia (BIKI), adalah penemu Chitasil Edible Coating, teknologi pelapis yang dapat memperpanjang umur simpan buah dan sayuran. Inovasi ini membantu petani mengurangi food loss hingga 2.500 ton dan mendapatkan pengakuan berupa Indonesia SDG’s Action Award. Saat ini, BIKI telah berkembang dengan layanan seperti BIKI Research, BIKI Point, BIKI Trade, dan BIKI Trace, serta memberdayakan perempuan dan petani dalam proses distribusi dan pengemasan.

Ketiga narasumber membagikan pengalaman dan inspirasi mereka dalam mendukung keberlanjutan, pengelolaan limbah, dan pemberdayaan komunitas untuk menciptakan dampak positif yang luas bagi lingkungan dan masyarakat. Sesi sharing ditutup dengan api unggun dan sesi sharing dari influencer seperti Ocha Nugraha, serta pemimpin redaksi National Geographic Indonesia, Didi Kasim, yang berbicara mengenai eksplorasi dan pelestarian lingkungan. Siska Nirmala dari Zero Waste Adventure memberikan pandangan tentang gaya hidup minim sampah. Diskusi ini dimoderatori oleh Rika Anggraini, Direktur Komunikasi dan Kemitraan KEHATI.

Hari kedua difokuskan pada pengembangan ide menggunakan metode design thinking. Dalam sesi coaching bersama Mas Mohammad Naufal dari Carbon Addons, kami belajar bagaimana merubah ide sederhana menjadi solusi nyata yang dapat diterapkan. Diskusi ini dilengkapi dengan finalisasi proposal dan evaluasi dari para ahli. Puncaknya adalah kegiatan di hari ketiga: penanaman pohon puspa yang merupakan endemik Indonesia dan trekking ke Curug Ciputri. Aktivitas ini tidak hanya menambah semangat kebersamaan tetapi juga memberikan kesadaran mendalam tentang pentingnya aksi nyata dalam pelestarian lingkungan.

Insight yang kami dapat dari tiga hari tersebut bisa dirangkum menjadi poin berikut:

  1. Kolaborasi sebagai Kunci Keberhasilan
    Bertemu dengan peserta lain dari berbagai latar belakang membuat saya sadar akan pentingnya kolaborasi lintas disiplin untuk memecahkan masalah lingkungan. Setiap individu membawa perspektif dan keterampilan unik yang saling melengkapi.
  2. Kreativitas dan Keberlanjutan
    Sesi bersama pembicara seperti Mas Muhammad Hafid Rosidin dari BIKI Id menginspirasi saya tentang cara menciptakan solusi kreatif yang mendukung keberlanjutan. Contohnya, teknologi edible coating yang mereka kembangkan mampu mengurangi limbah makanan dan memperpanjang masa simpan hasil panen.
  3. Tindakan Nyata Lebih Berarti
    Penanaman pohon di hari terakhir mengingatkan saya bahwa langkah kecil yang konsisten dapat membawa dampak besar bagi lingkungan.

Kesimpulan

BW Camp 2024 bukan hanya sebuah acara, melainkan perjalanan pembelajaran dan pengalaman berharga. Kami pulang dengan wawasan baru, semangat kolaborasi, dan tekad untuk membawa perubahan positif melalui komunitas LEVA. Kami berharap lebih banyak generasi muda dapat terinspirasi untuk terlibat dalam aksi pelestarian lingkungan, baik melalui inovasi, kolaborasi, maupun langkah kecil yang nyata.

Ayo lebih dekat pada masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan!

Penulis: Inge Oktavianti Fabian

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *