Lompat ke konten
Home » Blog » Kembali Belajar di Pulau Pramuka “Pulauku Nol Sampah”: Kolaborasi Maybank x Indorelawan x LEVA

Kembali Belajar di Pulau Pramuka “Pulauku Nol Sampah”: Kolaborasi Maybank x Indorelawan x LEVA

  •  

Halo Levania! 

Mari bercerita! Tim Leva pada 22 Juli 2023 kembali ‘pulang’ ke Pulau Pramuka. Kali ini kami membuat cerita bersama Tim Indorelawan dan juga karyawan dari Maybank Sekuritas. Levania sudah pernah ke Pulau Pramuka? Kalau belum, kalian harus ke sana. Ada cerita apa ya kali ini di pulau yang dahulunya disebut Pulau Elang?

Peserta Maybank Sekuritas for Mangrove bersama Tim Indorelawan dan LEVA

Kali ini kami berkunjung ke Trash Edupark dari Yayasan Rumah Literasi Hijau (RLH). Kami disambut langsung oleh Bu Mahariah selaku pendiri RLH dan Bang Komar selaku pembicara workshop. Kami mengikuti workshop di Lab Plastik milik RLH, belajar tentang solusi pemanfaatan sampah plastik sekali pakai. Plastik hasil rumah tangga dan sampah pastik yang hanyut dan terdampar di Pulau Pramuka diolah menggunakan teknik pirolisis atau pemecahan rantai karbon menjadi gas panas. Gas akan didinginkan dan mengembun menjadi cairan BBM dan residu abu yang akan dipadatkan menjadi media tanam dan bahan pembuatan cendra mata. Teknik pirolisis merupakan inovasi dalam pemusnahan sampah plastik, dikarenakan 12 kg sampah plastik dapat dijadikan sumber BBM dan hanya menjadi 768 residu yang dapat dimanfaatkan kembali. 

Mesin pirolisis untuk pengolahan sampah plastik menjadi BBM

Workshop kedua yang kami lakukan adalah pengolahan minyak jelantah hasil rumah tangga warga Pulau Pramuka yang disulap menjadi pembersih lantai dan sabun cuci piring. Warga Pulau Pramuka dapat melakukan metode barter 1 botol minyak jelantah menjadi 1 botol pembersih di RLH. RLH memiliki misi “Pulauku Nol Sampah”, untuk itu RLH juga melibatkan masyarakat dan anak muda dalam perjalanannya. Pengolahan minyak jelantah menjadi sabun dilakukan dengan teknik purifikasi. Bahan yang dibutuhkan di antaranya minyak jelantah, eco enzym dari kulit buah atau sayuran yang telah difermentasi, air, bahan SLS, garam dan air. Hasil dari 1 liter minyak jelantah akan menghasilkan 10 liter produk pembersih.

Kegiatan pembuatan sabun cuci piring dan pembersih lantai

Kegiatan selanjutnya, tidak lupa kami menanam mangrove di Pulau Pramuka sebagai bentuk kontribusi pada alam. Kami menanam dengan teknik rumpun berjarak, yaitu menanam mangrove banyak bibit pada satu lubang dan dilakukan berulang dengan jarak sekitar 1-2 meter. Pada kesempatan kali ini kami menanam 720 bibit dengan 200-400 bibit dalam satu lubang. Setelah penanaman, dilakukan beach clean up dengan pemilihan sampah berdasarkan jenisnya di tiap kantung sampah yang berbeda. Hasil dari pengumpulan sampah tersebut akan ditimbang dan dijadikan bahan pirolisis di Lab Plastik RLH. Total sampah yang tela dikumpukan sebanyak kurang lebih 25 kg.

Kegiatan penanaman mangrove dan beach clean up

Di Pulau Pramuka juga terdapat penangkaran penyu yang merupakan hewan langka juga terancam punah. Penyu sisik yang terdampar atau hasil temuan warga akan dirawat di penangkaran ini dan dilepaskan nantinya. Tidak hanya ada penyu sisik tapi juga terdapat telur dari penyu hijau yang sedang dierami pada ember-ember berisikan pasir. Di penangkaran, kami mempelajari siklus hidup penyu dan macam-macam penyu yang ada di dunia. Kunjungan penangkaran penyu menjadi penutup kegiatan kami di Pulau Pramuka.

Kunjungan ke penangkaran penyu

Sampai jumpa lagi mangrove! kami akan kembali menjumpaimu untuk melihat pertumbuhan dan perkembanganmu. Sampai jumpa juga Levania di cerita ataupun kegiatan selanjutnya!

Penulis: Inge Oktavianti Fabian

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *