Pada peringatan Hari Pangan Sedunia yang diperingati setiap tanggal 16 Oktober menjadi sebuah refleksi kepedulian kita terhadap gaya hidup dalam mengonsumsi pangan lokal, pola konsumsi, dan keterlibatan kita dalam berkontribusi memasarkan pangan lokal sebagai bagian dari kebutuhan gizi seimbang. Hal ini yang menjadi salah satu dasar community hub Simpulhijau menyelenggarakan Festival Pangan Simpulhijau 2024 dengan tema “Konsumsi Pangan Lokal untuk Kurangi Emisi Karbon” di Taman Wisata Alam Mangrove Angke Kapuk, Jakarta pada Sabtu, 26 Oktober 2024.



Festival ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya konsumsi pangan lokal sebagai langkah strategis untuk mengurangi emisi karbon yang dihasilkan dari kegiatan distribusi pangan yang jauh.
Di Festival Pangan kali ini, Mangi.id dan Athaya Sorghum turut berpartisipasi pada event bazar yang diselenggarakan untuk menyemarakkan kegiatan festival.



Selain Mangi.id yang menjual berbagai produk-produk merchandise seperti t-shirt edisi mangrove, hijab ilustrasi flora mangrove, tumbler, sticker, totebag, ada banyak brand produk pangan yang juga turut berpartisipasi, di antaranya; Athaya Sorghum yang menjual berbagai produk kukis berbahan dasar tepung dari pangan lokal yaitu tanaman sorghum, Rumah Mahika yang menjual berbagai produk olahan dari kebun seperti minuman kombucha, Bukan Main yang menjual berbagai produk berbahan dasar pangan lokal tanaman hanjeli, Kepingin Durian, D’Rooftop & Garage, Senja, Pedas Jaya, Made by Silk, dan Dimsum Mentai.

Serta ada workshop interaktif yang memberikan pengalaman praktik keberlanjutan, seperti membuat bakso sayur dari Selarasa FoodLab, membuat sabun organik dari limbah kopi dari West Java, membuat kukis gluten free dari Athaya Sorghum, dan penampilan mini talkshow dengan pembicara kak Soraya Cassandra dari Kebun Kumara, kak Tahlia Motik dari Selarasa FoodLab, dan dimoderatori oleh kak Nathasi dari LEVA. Para narasumber berbagi pengetahuan tentang peran pangan lokal dalam mendukung lingkungan dan memperkuat ekonomi lokal melalui social entreprise yang mereka kelola.



Selain kegiatan talkshow, workshop dan bazar, rangkaian kegiatan festival ini antara lain; pengalaman berkendara menggunakan EV/Hybrid Car oleh Toyota, Tur Mangrove, Program Titip Tanam Mangrove.
Di kegiatan Titip Tanam Mangrove, peserta diajak berkontribusi langsung dalam pelestarian ekosistem mangrove. Setiap peserta akan mendaftarkan diri dengan menuliskan nama atau harapan mereka pada bibit mangrove yang akan ditanam di area TWA Mangrove Angke Kapuk.
Ketua Simpulhijau, Andika Rauli Danangputra, menuturkan, “Festival ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang pangan lokal, tetapi juga mengajak masyarakat untuk berkontribusi nyata melalui penanaman mangrove sebagai upaya menjaga ekosistem pesisir.”

Berbagai komunitas dan pemerhati lingkungan turut berpartisipasi, memperkuat komitmen bersama dalam mendukung keberlanjutan pangan dan ekosistem lokal. Kegiatan ini turut mendapat dukungan dari berbagai komunitas lingkungan, komunitas pangan lokal, lembaga-lembaga yang peduli terhadap lingkungan, serta Toyota Berbagi (Bersama Membangun Indonesia).
Sampai jumpa di Festival Pangan 2025!
Penulis: Nathasi Fadhlin