Lompat ke konten
Home » Blog » Kelas Mangrove Part 2: Levania Latih 5 Panca Indera untuk Meningkatkan Literasi Mangrove

Kelas Mangrove Part 2: Levania Latih 5 Panca Indera untuk Meningkatkan Literasi Mangrove

“Jangan pernah berhenti belajar, karena hidup sendiri adalah proses belajar.”

Pada hari Sabtu,13 Juli 2024 Tim Education and Research Specialist kembali melaksanakan agenda rutin literasi Kelas Mangrove ke-2. Di Kelas Mangrove kali ini dilaksanakan secara outdoor yaitu bertempat di Kawasan Ekowisata Mangrove PIK. Sebelum dimulainya Kelas Mangrove, dilaksanakan monitoring mangrove terlebih dahulu oleh Tim Mangrove Conservation Specialist. Mungkin, banyak yang bertanya apa itu monitoring mangrove? Monitoring mangrove merupakan kegiatan pengamatan/ pengukuran perkembangan dan pertumbuhan tumbuhan mangrove yang nantinya akan dianalisis untuk menghitung presentasi tutupan mangrove dan kemudian menentukan status kondisi hutan mangrove di suatu wilayah. 

Setelah dilakukan monitoring, dilanjutkan dengan Kelas Mangrove. Tim Education and Research Spesialist memutuskan untuk melaksanakan kelas mangrove di Ekowisata dengan memaksimalkan waktu kegiatan, tempat, dan sumber daya alam sebagai media pembelajaran yang paling efektif. Mengapa begitu? Kami melakukan quiz dengan menyediakan spesimen dari tiap jenis mangrove yang ada di Ekowisata, dikarenakan perlunya pengenalan dengan spesimen mangrove secara langsung karena berkaitan dengan materi literasi kelas mangrove sebelumnya.

Anggota komunitas yang mengikuti quiz diarahkan untuk mengidentifikasi 10 jenis tumbuhan sampai ke tingkat spesies. Tidak hanya dengan indra penglihatan, namun anggota komunitas dilatih untuk menggunakan indra peraba dan penciuman agar mengetahui perbedaan dari tiap tumbuhan tersebut. Tim ERS memang sengaja mengambil spesimen daun mangga yang bukan termasuk mangrove untuk menilai ketelitian anggota. Sesuai dengan perkiraan Tim ERS ada 1 kelompok dari 2 kelompok yang terkecoh.

Selanjutnya tim ERS memberikan pembahasan dari tiap spesimen tumbuhan dan mengajak anggota komunitas untuk menelaah kembali kunci identifikasi mangrove serta membedakan tiap jenis mangrove dengan genus yang berbeda, contohnya membedakan spesies Avicennia alba, Avicennia eucalyptofolia, Avicennia lanata, Avicennia marina, Avicennia officinalis dst.

Kelas mangrove dilanjutkan dengan presentasi terkait materi teknik penanaman, pemberdayaan masyarakat sekitar ekosistem mangrove, ekowisata, pendalaman materi tentang jenis mangrove sejati dan asosiasi, dominansi mangrove & mangrove endemik di Indonesia, dan keanekaragaman mangrove di Australia untuk menambah literasi jenis mangrove di dunia. Kegiatan diselingi dengan mencicipi hasil olahan mangrove untuk merangsang indera pengecap dan mendengar burung-burung kicau di kawasan mangrove untuk merangsangsang indera pendengaran.

Penulis: Inge Oktavianti Fabian

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *